Senin, 21 Oktober 2013

BELAJAR BERTERNAK BEBEK


1. Peluang Usaha Beternak Bebek Pedaging

 

Beternak Bebek Pedaging - Bebek merukapan ungas yang mudah di kembangkan atau diternakan. Banyak sekali sumber daya yang bisa kita ambil dari bebek ini, ada telurnya, dagingnya bahkan kotorannya bisa di jadikan pupuk. Penggemar daging dan telur bebek sekarang semakin banyak, karena rasa dari dagingnya yang sangat lezat. Telurnya pun bisa dibikin telur asin yang tak kalah lezat dengan dagingnya. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek ini sangatlah tinggi, nah inilah kesempatan Anda karena bisnis ini masih sangat potensial untuk dijalankan.

Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.

Namun sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri dengan pemahaman tentang perkandangan, bibit unggul, pakan ternak, pengelolaan dan pemasaran hasil. Misalnya bagaimana pemeliharaan anak bebek (5-8 minggu), pemeliharaan bebek Dara (umur 8-20 minggu ke atas) dan pemeliharaan bebek petelur (umur 20 minggu ke atas).

Masa produksi telur yang ideal adalah selama 1 tahun. Produksi telur rata-rata bebek lokal berkisar antara 200-300 butir per tahun dengan berat rata-rata 70 gram. Bahkan, bebek alabio memiliki produktivitas tinggi di atas 250 butir per tahun dengan masa produksi telur hingga 68 minggu.

Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, dimana hasil sudah bisa dipetik dalam waktu 2-3 bulan. Hal tersebut disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada bebek betina. Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan bebek jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.

Bebek Siap Telur = Rp 39.000,- S/d Rp 42.000,-
DOD Betina = Rp 3700,-
DOD Jantan = Rp 3200-
Bebek Potong 1,2 kg s/d 1,3 kg = Rp 19.500,-
Telur Tetas = Rp 1250,-
Telur Konsumsi = Rp. 900,-
U
saha peternakan itik di Indonesia  telah  lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang optimal  bagi  pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak itik, antara lain :

1. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :

a. Itik Lokal
1). Itik Tegal (Tegal).
Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.

2). Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur).
Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.

3). Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan).
Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.

4). Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.
b. Itik Persilangan

2. Pakan
a. Jenis Pakan : jagung, dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, dll.
b. Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.

3. Perkandangan
a. Lokasi Kandang
Jauh dari keramaian.
Ada atau dekat dengan sumber air.
Tidak terlalu dekat dengan rumah.
Mudah dalam pengawasan.
b. Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
c. Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.

4. Tatalaksana Pemeliharaan
a. Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
b. Secara intensif  yaitu  secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
c. Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.

Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.

5. Kesehatan
a. Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan: Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.

b. Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun. Pencegahan: Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.

c. Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk, kadang-kadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.

6. Pasca Panen
a. Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
b. Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
c. Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
d. Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.

 2. Menjadi Miliarder Ala Peternak Bebek
Beternak bebek sebenarnya selalu dalam siklus yang menguntungkan. Dari telur bisa ditetaskan, dari anak bebek betina bisa dikembangkan untuk bebek produksi atau petelur. Untuk anak bebek jantan, bisa dibesarkan menjadi bebek pedaging. Sedangkan telur yang tidak bisa ditetaskan, bisa diolah menjadi telur asin.
Itik atau lebih dikenal dengan nama Bebek—nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara yang disebut itik liar (Anas Moscha). Kemudian terus menerus dijinakkan oleh manusia, sehingga menjadi hewan ternak yang disebut Anas Domesticus. Untuk Bebek lokal Indonesia disebut Indian Runner (Anas Javanico).
Berdasarkan daya adaptasi terhadap lingkungan sekitarnya, bebek mempunyai ciri-ciri khas yang berbeda pada setiap daerah di Indonesia. Di antara bebek lokal unggul dan cukup populer di tengah masyarakat adalah Itik Mojosari. Secara fisik, bentuk itik Mojosari relatif lebih kecil dibandingkan dengan itik petelur lokal lainnya, warna bulu kemerahan dengan variasi cokelat, hitam, putih, serta paruh dan kaki berwarna hitam.
Dan sentra Itik Mojosari itu terletak di desa Modopuro. Di desa ini, tidak ada anggota masyarakat yang menganggur. Semuanya hidup dari itik. Baik pemeliharaan itik, pembuatan telur asin, penjualan bebek goreng, serta pembuatan bebek asap. Bahkan, salah satu dusunnya bernama “Bebekan” berasal dari kata “Bebek”.
Menurut Ibu Suhartatik, bendara Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (HIMPULI) Jawa Timur yang tinggal di Modopuro, beternak bebek itu gampang-gampang susah. Gampang, kalau kita tahu cara pemeliharaannya dan mengetahui pakan yang berkualitas serta ekonomis. Dan susah, kalau kita hanya mengharapkan keuntungan, tanpa mengetahui teknis pemeliharaannya.
Ibu Suhartatik telah menggeluti ternak bebek ini sejak tahun 1970-an. Dan baru pada tanggal 15 Juni 1998, mendirikan kelompok ternak Itik “Lestari Sejahtera”, yang beranggotakan 37 orang. Pada tahun 2003, ia mewakili Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) desa Modupuro, dan meraih peringkat terbaik di tingkat Nasional.
Sejak tahun 2000-2004, usaha ibu Suhartatik mendapat pinjaman modal dari bank Jatim dalam program “Pundi Kencana” sebesar 5-30 juta. Usahanya pun terus berkembang. Saat ini, ia telah menembangkan ternak bebeknya secara terpadu. Baik dari bebek produksi/petelur, penetasan telur bebek, induk bebek siap telur, telur asin, pembesaran pejantan/pedaging, bahkan sampai pada jual beli pakan ternak.

Mempersiapkan Pakan Bebek
Untuk bebek produksi, ketua kelompok “Lestari Sejahtera” ini memelihara sekitar 4.000 ekor bebek. Dengan kapasitas produksi 70-80 persen sehari, setidaknya 2.800-3.600 butir telur dihasilkan. Dengan harga Rp 1.400 per butir, dalam sehari berarti terkumpul dana 4-5 juta rupiah. Dalam sebulan, omzet untuk bebek petelurnya mencapai 120-150 juta rupiah.
Untuk usaha penetasan telur, dalam tiga hari sekali, usahanya telah mampu memproduksi 15 kotak atau setara dengan 3.500 ekor bibit bebek. Dengan harga jual Rp 4.300 untuk bibit betina, maka dalam tiga hari pemasukan dananya sebesar 15 juta rupiah. Dalam sebulan, berarti omzetnya mencapai 150 juta rupiah.
Sedangkan untuk bebek pejantan/pedaging, ibu Suhartatik lebih memilih bisnis jual beli saja daripada membesarkan. Dalam waktu seminggu, ia mampu menjual 2.200 ekor bebek pedaging. Dengan harga jual Rp 28.000 per ekor, berarti perputaran modalnya mencapai 61 juta rupiah. Dalam sebulan, total omzetnya sekitar 246 juta rupiah.
Belum lagi pemasukan dari usaha telur asin, induk bebek siap telur, bebek segala umur, dan penjualan berbagai jenis pakan ternak bebek. Ia mengaku, dalam sebulan, omzetnya bisa mencapai 1 miliar rupiah. Sebuah angka yang cukup fantastis, untuk pengusaha ternak yang hidup di pedesaan.
Kini, Pemkab Mojokerto telah mendirikan kios penjualan ternak itik dan telur asin di desa tersebut. Selain itu, Desa Modopuro sering mewakili Kabupaten Mojokerto dan Jawa Timur dalam pameran-pameran produk unggulan. Karena memang, Itik Mojosari ini sudah menjadi ikon Kabupaten Mojokerto dan Jawa Timur.
Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki oleh itik Mojosari, maka tak mengherankan kalau itik di daerah ini menjadi objek uji coba untuk pengembangan itik lokal. Sejak tahun 1996, Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Ciawi Bogor telah melakukannya.
Tidak hanya itu, tempat ini juga sering menjadi tempat penelitian mahasiswa jurusan peternakan dari beberapa Universitas ternama negeri ini, seperti Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Udaya Bali, dan beberapa Universitas lainnya.
Misalnya, skripsi dari Idris Prahoro, mahasiswa angkatan 2001 Universitas Muhammadiyah Malang ini, mengambil judul Pengaruh Penggunaan Berbagai Jenis Desinfektan pada Telur Tetas Itik Mojosari terhadap Fertilitas, Daya Hidup Embrio, dan Daya Tetas.
Dan juga M. Dewantari, dari Jurusan Produksi Ternak, Universitas Udayana, yang mengadakan penelitian berjudul Kelenturan Fenotipik Sifat-Sifat Reproduksi Itik Mojosari, Tegal, dan Persilangan Tegal-Mojosari sebagai Respons terhadap Aflatoksin dalam Ransum

Aktivitas Tiap Pagi
Secara nasional, ternak bebek menyumbang 22 persen dari total produksi telur nasional, dan 1,5 persen dari total produksi daging unggas nasional. Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pertanian 2010-2014, ternak bebek diharapkan bisa naik 3,71 persen. Dari 29 ribu ton produksi di tahun 2010, menjadi 33 ribu ton di tahun 2014. Dan Jawa Timur ditargetkan mengalami kenaikan produksi dari 1,408 ton di tahun 2010, menjadi 1,476 ton di tahun 2014.
Dengan demikian, lima tahun ke depan, empat target utama kementerian Pertanian bisa direalisasikan. Yaitu pertama, pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan. Kedua, peningkatan diversifikasi pangan. Ketiga, peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor. Dan keempat, peningkatan kesejahteraan petani.
****
Keuntungan Beternak Bebek
Sampai saat ini, budidaya bebek masih menjadi pilihan daripada memelihara unggas lainnya. Karena, bebek memiliki daya tahan yang cukup tinggi dari serangan penyakit, termasuk flu burung. Ini tak terlepas dari faktor bawaan (carrier) bebek yang memang memiliki kekebalan terhadap serangan virus tersebut.
Di samping itu, budidaya bebek juga memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari segi pemeliharaan, beternak bebek memang lebih mudah dibandingkan dengan beternak ayam. Di samping kegiatan yang dilakukan lebih sedikit, beternak bebek juga tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin yang harus dilakukan terhadap unggas.
Kedua, dari segi pakan, banyak bahan yang bisa dijadikan pakan campuran dengan konsentrat. Seperti katul, jagung, karak nasi, roti kadaluwarsa, krupuk kadaluwarsa, menir, dan lain-lain. Tidak mengherankan, kalau ransum di satu daerah peternakan, berbeda dengan daerah lainnya. Justru, kejelian strategi mengolah pakan potensial setempat, akan sangat menguntungkan peternak.
Di sekitar peternak bebek di daerah Mojosari, beredar pakan yang dinamakan Kebi dengan berbagai macam jenis dan kualitasnya. Yaitu, pakan campuran sumber kalori, yang terdiri dari menir, katul, gaplek, roti kadaluwarsa, karak nasi, dan lain-lain.
Ketiga, usaha peternakan bebek biasanya ditujukan untuk bebek petelur. Namun, peluang bebek pedaging dari anak bebek jantan juga masih cukup bagus. Dari segi harga, bibit bebek jantan lebih murah dibandingkan bebek betina. Di samping itu, masa pemeliharaannya pun cukup singkat, yaitu hanya 40-50 hari.
Keempat, untuk telur bebek yang tidak bisa ditetaskan, bisa diolah menjadi telur asin—baik dijual mentah atau sudah diolah. Dengan demikian, pebisnis bisa mengambil bagian pembuatan telur asin sebagai fokus usaha.
Kelima, untuk bebek betina yang telah lewat masa produksinya (bebek apkiran), bisa dijual sebagai pedaging. Bisa dibilang, beternak bebek merupakan satu-satunya bisnis yang tidak menyisakan sampah. Semua unsurnya bernilai ekonomis, dan bisa dikembangkan secara terpisah maupun dikelola secara terpadu dan terintegrasi (integrated)


3. Perawatan Mudah dan Tahan Penyakit


Budidaya Bebek Hibrida Hasilkan Puluhan Juta Per Bulan

Pusing mikirin masa pensiun akan tiba? Jangan kuatir, memulailah berpikir untuk beternak seperti yang sudah dibUktikan Fajar Santoso. Pensiunan PNS ini punya resep sukses beternak bebek hibrida. Hasilnya, ia sukses meraup puluhan juta rupiah perbulannya.
Lelaki asal desa Penambangan kecamatan Balongbendo Sidoarjo tersebut tiap harinya mengaku bisa memotong 500 hingga 750 ekor Bebek Hibrida dengan keuntungan perharinya Rp 14 Juta rupiah. Jadi bisa dibayangkan penghasilan mantan lurah ini tiap bulannya.
Fajar Santoso melai mengenal bebek hibrida yang sangat fenomenal ini sejak tahun 2010. bebek hibrida yang merupakan persilangan antara bebek betina lokal atau bisa disebut Bebek Tiktok dan bebek Peking jantan yang berkualitas. Dan menghasilkan bebek hibrida yang memiliki ciri khas yakni lebih berbobot beratnya.
Jika bebek Hibrida umur 45 hari beratnya bisa mencapai 1,6 Kg. Jika bebek biasa dalam waktu yang bersamaan beratnya hanya 1,2 Kg sehingga dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat.
Ternyata beternak bebek hibrida cukup mudah, hanya memanfaatkan lahan kosong belakang rumah dengan dibuat sekat-sekat untuk membedakan usia bebek yang siap dipanen dan bebek yang masih muda.
Untuk perawatannya juga gampang, agar unggas tidak kena mudah diserang penyakit, kandang harus diseterilkan dengan gamping (kapur). Sedangkan untuk pakannya pun sederhana, bisa dibelikan produk pabrikan atau membuat pakan sendiri, misalnya Dedak, Bekatul, Ampas Tahu dan Enceng gondok.
Keunggula lain Bebek Hibrida adalah selain penghasil Daging juga dapat dibudidayakan sebagai penghasil telur yang jumlah produksinya mengalahkan produksi telur lokal. Selama ini bebek yang dijadikan bebek bebek pedaging biasanya adalah bebek petelur yang yang sudah afkir atau bebek angonan Jawa yang umur pemeliaharaannya lebih lama.
Sehingga dari kualitas daging memang sangat jauh dari yang diharapkan. Dengan kehadiran bebek hibrida sebagai bebek pedaging adalah salah satu jawaban kebutuhan masyarakat akan daging bebek.
Keunggulan lainnya, bebek hibrida ini selain dagingnya yang lebih banyak, juga berkualitas. Dari sisi keempukannya mendekati daging ayam kampung. serta bau daging tidak terasa amis.
Kini, Fajar Santoso memperkerjakan 25 pekerja yang berasal dari warga desa setempat. Ia juga sudah mampu mengembalikan modal usaha sekitar 50 juta hanya dalam satu tahun saja.
Sementara itu menurut kepala bidang peternakan dan kehewanan, Dinas P3 kabupaten Sidoarjo, dokter Bambang Erwantp, Selain bandeng, Sidoarjo juga terkenal sebagai penghasil bebek. Hal ini tak lain karena para peternak sukses dalam mengembangkan budidaya bebek hibrida dengan kualitas unggul serta bisa terhindar dari penyakit unggas.
Serangan Flu Burung yang terjadi di beberapa daerah Jatim membuat peternak unggas kelabakan. Bahkan ada yang sampai gulung tikar. Namun di kabupaten Sidoarjo para peternak unggas tetap eksis, bahkan bisa dibilang kewalahan menerima pesanan daging Bebek potong setelah daerah lainnya terkena virusH5N1.@jani

Kali ini saya akan share tentang cara budidaya ternak bebek potong setelah kemarin saya share tentang Bisnis Indonesia Yang Paling Laku.  Usaha budidaya ternak bebek potong bisa menjadi pilihan alternatif usaha anda, karena Usaha ini ternyata memiliki prospek peluang bisnis dan peluang usaha yang sangat baik dan menawarkan keuntungan yang cukup menggiurkan, Disamping itu juga bebek tergolong unggas yang tahan dari serangan penyakit, jadi gak rugi kalo kita menjadi peternak bebek.  
Sekarang ini banyak sekali restoran dan rumah makan yang khusus menawarkan aneka menu pilihan dari daging bebek ,seperti bebek goreng, bebek panggang, bebek peking dll, sehingga permintaan pasar terhadap daging bebek juga semakin meningkat. dan hal ini bisa menjadi peluang usaha yang baik bagi peternak bebek,khususnya bebek  potong.
Berikut daftar harga bebek/itik terbaru bulan september 2012, namun harga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan keadaan dan permintaan pasar. Harga bebek juga bisa berubah sesuai kesepakatan anda dan kami.

Daftar Harga Bebek :

1. Bebek Petelur 
a. Umur 5 bulan Rp.55.000
b. Umur 4 bulan Rp.45.000
c. Umur 3 bulan Rp.35.000
d. Umur 2 bulan Rp.30.000
e. Umur 1 tahun lebih (secopotan/ rontok bulu 1x) Rp. 40.000
(Harga berubah sesuai umur bebek,)

2. Bebek Pedaging
a. Pedaging standar berat 1.5Kg, Harga = Rp.38.000
b. Pedaging berat 1.2Kg – 1.3Kg, Harga = Rp.33.000
(Bebek dalam keadaan hidup, Jika mau dalam keadaan bersih ada biaya tambahan)
3. DOD (Meri)
a. Jantan umur 3-7 Hari, Harga = Rp.6.500
b. Betina umur 3-7 Hari, Harga = Rp.8.500
Jika anda ingin memulai usaha budidaya ternak bebek potong ada baiknya anda terlebih dahulu mempelajari dan memahami tentang bagaimana cara budidaya ternak bebek potong yang benar, seperti halnya memilih bibit yang unggul, pakan ,kandang yang baik, pengelolaan dan juga tentang pemasaran.
bagi peternak bebek potong sebagai bebek pedaging sebaiknya anda memilih bebek jantan, karena dibanding  bebek betina, bebek jantan harganya lebih murah, dan juga pertumbuhan bebek jantan lebih baik dari pada bebek betina, dalam kurun waktu antara 2-3 bulan berat badan bebek jantan bisa mencapai  1,5 kg.  bebek yang umurnya masih muda dagingnya terasa lebih empuk, gurih dan mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.


Penggemukan Bebek Potong Jantan
Penggemukan bebek potong jantan biasanya memakan waktu kurang lebih tiga bulanan mulai dari anak itik umur sehari sampai itik sudah tumbuh bulu secara lengkap dengan berat badan mencapai 1,6 kg (sesuai permintaan pasar). Bebek harus di kandangkan dan pemberian pakan di atur sesuai kebutuhan gizi yang di butuhkan.
1. Pemanasan
·                     Itik yang baru menetas belum mempunyai bulu yang sempurna, belum dapat mengatur suhu tubuhnya, perlu dibantu dengan memberikan pemanasan
·                     Pemanasan dapat dilakukan dengan lampu minyak tanah/listrik yang diletakan dalam  kandang indukan hingga anak itik merasa hangat
·                     Besarnya panas dari cuaca dan lamanya pemanasan tergantung dari cuaca setempat, biasanyapemberian pemanasan 2-3 minggu dengan suhu berkissar 30-32ยบ C pada minggu kedua,  seterusnya suhu semakin menurun seiring bertambahnya bulu
·                     Cara untuk mengetahui apakah panas sudah cukup atau tidak adalah dengan melihat tingkah laku itik. Bila itik menyebar menjauh dari sumber panas berarti terlalu panas. Bila itik mengumpul dekat sumber panas, berarti masih terlalu dingin. Bila itik menyebar dengan baik, berarti panas sudah cukup.

 2. Luas kandang
Bila luas kandang tidak mencukupi, maka kandang akan becek dan mungkin anak itik akan saling menginjak-injak ukuran luas kandang yang perlu disediakan :
·                     Umur 0 – 4 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 4 m2
·                     Umur 4 -8 minggu, ukuran kandang untuk 100 ekor adalah 9 m2
·                     Umur lebih dari 8 minggu untuk 100 ekor adalah 16 m2
·                     Pemberian alas kandang dari sekam kering atau serbuk gergaji akan sangat membantu
    mempertahankan kekeringan kandang
3. Pakan Itik
Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam usaha penggemukan yaitu mencapai 51,6% dari total biaya produksi. Pembelian pakan harus diusahakan seefisien mungkin tetapi memenuhi gizi dan jumlah pakan yang dibutuhkan ternak itik Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan itik :
a. Bahan pakan
Penggunaan bahan pakan lokal yang murah dan bermutu baik sangat disarankan agar usaha beternak
itik dapat menguntungkan
b. Kebutuhan gizi
·                     untuk dapat hidup dan bertumbuh baik, itik memerlukan zat gizi air,protein,energi,mineral dan vitamin.
·                     Kebutuhan zat gizi untuk itik jantan energi 2700 Kkal/kg dan protein 17%
·                     Untuk kebutuhan vitamin, disarankan agar mengikuti kebutuhan vitamin pada sayuran ras
c. Pakan penggemukan itik jantan
·                     Itik umur 1 hr – 1 minggu diberi pakan pabrikan (Poor)untuk ayam pedaging DOC dan khusus anak itik umur 1 hari air minumnya diberi gula (air gula) sampai terasa manis jambu
·                     Itik umur 1 – 2 minggu ramuan pakan 50% poor + 50% dedak padi
·                     Umur 3 mgg-3 bulan (panen) ramuan pakan 10% jagung giling + 50% dedak padi + 10% menir/gabah +25% keong mas/limbah ikan asin/limbah udang/ikan rucah-rucah/konsentrat + 5% daun kangkung/ganggeng/daun pepaya, dll ditambah dengan vitamin (premik untuk ayam pedaging)sesuai dosis
d. Cara Pemberian pakan
·                     Dapat dilakukan dalam bentuk kering atau yang sudah dibasahi
·                     Pemberian pakan dalam bentuk kering dapat merugikan karena banyak tumpah. Pemberian pakan basah bertujuan untuk mengurangi pakan tumpah cepat basi dan berjamur.
 4. Pencegahan penyakit
·                     Pencegahan penyakit harus dilakukan sedini mungkin dengan cara menjaga kebersihan lingkungandan kandang serta mencegah masuknya binatang lain kedalam lokasi peternakan. Apabila terjadi penyakit yang dianggap menular segera laporkan kepada ahli atau dinas peternakan
·                     Kandang yang habis dikosongkan harus dilakukan pembersihan.

Analisa Keuntungan Beternak ITIK


ANALISA KEUNTUNGAN BETERNAK ITIK,Kenapa harus itik/bebek, kok tidak ayam, puyuh, atau jenis unggas lainnya, memang berbagai alasan yang menguatkan telah saya paparkan pada artikel artikel sebelumnya, dan kini saatnya saya coba menulis tentang analisis keuntungan beternak itik, tentunya dengan harapan ini menjadi dasar pijakan untuk para peternak pemula dibidang ini. adapun analisis yang saya gunakan saat ini adalah dengan menggunakan patokan harga yang berlaku saat ini di daerah jombang-mojokerto jatim. 

1. jika usaha ini dimulai dengan 500 ekor itik siap telur 
2. asumsi harga itik siap telur 39 ribu/ ekor
3. umur itik sekitar 5 bulan 
4. tanah yang digunakan adalah 200 m2 (milik sendiri)
5. pemeliharaan dilakukan selama 10 bulan
6. harga telur konsumsi 1100/butir
7. harga pakan racikan sendiri 2400/kg
8. tingkat kematian 2%
9. produktivitas rata- rata 70%
10.masa pakai kandang 5 tahun
11.penggunaan pakan yang baik per 100 ekor,16kg
12.gaji pegawai untuk 1 orang adalah 600 rb
13.harga itik afkir adalah 31 ribu/ekor
maka dengan asumsi diatas maka kita dapat memperhitungkan besarnya modal, biaya, serta keuntungan yang dikeluarkan maupun yang diperoleh dalam waktu 10 bulan, dengan rincian sebagai berikut: 
A. INVESTASI
Untuk point ini investasi adalah kandang dan ternak, dan karena kita ketahui bersama bahwa kandang yang digunakan adalah kandang dengan keadaan tidak permanen maka daya tahannya hanya untuk 5 tahun dan biaya pembuatan kandang dengan bahan baku dari bambu dan atap dari asbes adalah sebesar Rp 6 juta dengan kapasitas 500 ekor itik. sedangkan untuk biaya ternak adalah 39.000,- X 500 adalah 19,500.000,-
jadi total ivestasi adalah 25.500.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL 
1.biaya penyusutan kandang 6 juta : 60 bulan = 100.000,-
2.penyusutan itik 500 ekor X (Rp 39.000,- dikurangi 31.000,-)= 4.000.000,- dibagi 10 bulan adalah 400.000,-
3.biaya pakan, 5 X 16 kg X Rp.2400,- X 30 hari = 5.760.000,-
4.listrik dan air perbulan Rp. 80.000,- 
5.gaji karyawan sebesar 600.000,-
total biaya operasional adalah Rp. 6.940.000,-
C. PENDAPATAN PERBULAN
dari penjualan telur itik perbulan dengan asumsi harga telur 1100 per butir dan kemampuan bertelur rata- rata 70% maka 70% X 500 X 1100 X 30 hari adalah Rp. 11.550.000,-
penjualan itik afkir dengan toleransi kematian 2% maka 490 X 31.000,- adalah 15.190.000,- dibagi 10 bulan 1.519.000,-
adapun total pendapatan yang diperoleh dari usaha ini adalah 13.069.000,-
D. KEUNTUNGAN PER BULAN
keuntungan adalah total pendapatan perbulan dikurangi total biaya operasional 
maka = 13.069.000 - 6.940.000,- = 6.129.000,-
jadi itulah sekedar analisis awal yang dapat saya berikan, paling tidak menunjukkan kepada para calon peternak itik, bahwasanya beternak itik sangat menguntungkan asalkan standard pakan, kandang dan pemeliharaannya terpenuhi. 

PROSPEK USAHA BETERNAK ITIK

Bisnis Itik / Beternak Itik Dari tahun ke tahun usaha yang berkaitan dengan itik menunjukkan peningkatan dari sisi permintaan, baik itu berupa telur itik, daging itik, DOD itik, serta itik siap telur, ini berarti usaha pada sektor ini sangatlah menjanjikan. tetapi sebelum menentukan sub sektor apa saja yang akan kita bidik, maka ada baiknya kita melihat dulu peluang pasar yang ada, karena dari masing - masing daerah ada kecenderungan yang berbeda jika bicara permasalahan peluang pasar, pertimbangan inilah yang tidak bisa kita abaikan karena tentunya kita tidak ingin bingung ketika pasca produksi akan dikemanakan komoditi kita?, sebelum membuat perencanaan yang matang, maka ada baiknya terlebih dahulu memahami seluk beluk ternak itik yang akan diusahakan termasuk segala resiko yang mungkin akan dialami. berdasarkan permintaan pasar dapat dibuat perencanaan produksi yang ingin dicapai dan pengembangannya dengan berpedoman pada semua unsur bisnis termasuk pengelolaan prdoduksi itik, pengelolaan tenaga kerja, strategi pemasaran dan evaluasi usaha.
Dalam usaha beternak itik ada 4 macam sektor yang dapat kita kelola antara lain:
A. Usaha itik petelur
     Dalam usaha itik petelur tujuan utamanya adalah mendapatkan produksi telur sebanyak- banyaknya, dengan kualitas yang memenuhi standart. untuk itik petelur, ada dua hal yang dapat diusahakan yaitu usaha telur konsumsi dan usaha telur tetas, ada perbedaan diantara keduanya. telur konsumsi di produksi oleh itik betina yang tanpa menggunakan pejantan, sedangkan untuk telur tetas harus menggunakan pejantan dikarenakan telur tetas haruslah fertil, oleh sebab itu butuh pembuahan pejantan.
 B.Usaha itik pedaging
     usaha itik pedaging dalam hal ini adalah itik pejantan, maupun petelur yang sudah afkir, tentunya dengan maksud diambil dagingnya. usaha itik pedaging muda biasanya bisa dipanen ataupun dipotong diambil dagingnya pada umur 6 sampai dengan 8 minggu, pada usia tersebut itik jenis lokal bisa menghasilkan bobot 1,2 sampai dengan 1,3 kg, sedangkan jenis hibrida (persilangan) bisa mencapai bobot ukuran 1,4 s/d 1,7 kg. mengingat usaha itik pedaging memerlukan kontinyuitas jadi itik pedaging muda yang berasal dari pejantan adalah yang paling tepat untuk diusahakan.
C. Usaha Penetasan

     penetasan adalah usaha memproduksi DOD (bibit itik) baik secara konvensional maupun menggunakan mesin tetas. melihat masih terbukanya peluang pasar DOD dan pesanan DOD serta penyediaan telur tetas yang memadai, maka untuk memulai usaha penetasan terlebih dahulu ditentukan target produksi DOD yang ingin dicapai, misalkan produksi DOD sebanyak 2000 ekor perhari, selanjutnya disusun rencana penetasan secara berkala.
D. Usaha itik siap telur (bayah)
     ada dua cara  untuk menghasilkan itik bayah, yang pertama dipelihara dari mulai DOD dan diberi makan selama 5 bulan maka akan dihasilkan itik siap telur, yang kedua adalah dengan cara digembalakan dari panen ke panen, beberapa orang lebih senang membeli langsung yang siap telur untuk tujuan diambil telurnya daripada memelihara dari mulai DOD atau bayi, jadi usaha penyediaan itik bayah (siap telur) sangatlah menjanjikan, tentunya modal yang di keluarkan tidaklah sedikit.
empat poin diatas yang mendasari bahwa ada beberapa pilihan dalam usaha beternak itik, anda tinggal pilih usaha mana yang menjanjikan menurut anda, tentunya dengan memperhatikan aspek pemasaran yang ada.

Memilih membeli itik siap telur atau itik setelah bertelur pertam


CARA MEMILIH ITIK

Ada beberapa pilihan dalam beternak itik petelur, hal ini tentunya didasarkan pada orientasi bagi peternak, jika orientasinya adalah untuk mendapat telur dengan kualitas tetas, maka pilihannya adalah itik yang setelah bertelur pertama, sedangkan jika orientasi beternak adalah agar didapat telur untuk kebutuhan konsumsi maka bisa dari itik yang siap bertelur. sebelum ke penjelasan yang lebih detail, ada baiknya bahwa kita ketahui mengenai pengertian itik siap telur adalah itik yang belum pernah bertelur, dengan spesifikasi umur mulai 5 sampai dengan 6 bulan. jika bicara resiko bila dibandingkan dengan DOD itik siap telur atau yang disebut itik layer, dianggap lebih mudah pemeliharaannya. selanjutnya adalah itik setelah bertelur pertama, ini dimaksudkan bahwa itik tersebut sudah pernah bertelur satu kali, artinya satu kali adalah satu periode bertelur, itik pada satu periode biasanya bertelur selama 10 sampai 12 bulan, setelah itu rontok bulu, nah pada saat setelah rontok bulu inilah maka itik tersebut dinamakan itik setelah bertelur pertama, biasanya itik pada kondisi ini harganya hampir sama dengan itik afkir, tetapi jika kita memilih itik yang sudah bertelur pertama maka kita harus melakukan seleksi yang super ketat, karena tentunya itik pada masa ini tingkat produktivitasnya tidak sebagus itik layer yang usia 5 sampai 6 bulan. seleksi itik tersebut harus dilakukan secara cermat agar diperoleh itik yang kualitasnya hampir sama dengan itik remaja, termasuk didalamnya adalah kondisi bulu, kaki, serta badan yang proporsional. jika itu sudah dilakukan maka keunggulan dari itik setelah bertelur pertama ini adalah hasil telur langsung standart besar, tidak melalui penyesuaian dari kecil ke besar, meskipun struktur telur awalnya agak lonjong, keunggulan lainya adalah itik ini bisa langsung ditetaskan tanpa melalui masa tunggu 2 sampai 3 bulan setelah bertelur awal. jadi apakah anda memulai beternak itik petelur dari yang usia 5 sampai 6 bulan atau yang sudah pernah bertelur sepenuhnya adalah anda yang menentukan. 


Memilih Itik Siap Telur yang Baik


 Memulai Usaha beternak itik petelur sebenarnya mudah, tetapi bisa menjadi rumit jika pengetahuan tentang beternak itik itu sendiri belum di kuasai sepenuhnya, ada 2 hal yang bisa dilakukan dalam usaha ini yaitu pertama; seseorang bisa berperan sebagai investor, sehingga dalam usaha peternakan ini yang bersangkutan menyerahkan segala sesuatunya kepada mereka yang ahli atau yang berpengalaman, mengenai sistem bisa dilakukan dengan sistem bagi hasil ataupun dengan sistem gaji. sedangkan yang kedua adalah benar- benar sebagai praktisi atau sesorang yang dalam menjalankan usahanya terjun sendiri memonitor, mengawasi, mengintruksi secara langsung segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha peternakan itik ini, kaitanya dengan usaha itik petelur ini adalah bahwa owner sangat berperan dalam memutuskan darimana bibit tersebut di datangkan, karena hal ini berkaitan dengan kualitas dan tanggung jawab terhadap barang yang dikirim.
usaha ternak itik petelur bisa dimulai dari DOD (itik baru menetas umur satu hari), ataupun dari yang siap telur, dalam hal ini perlu kehati- hatian dalam memilih itik siap telur, karena jika tidak biaya bisa terlalu tinggi, biaya tinggi tersebut bisa dari pemilihan bibit yang kurang cermat, ada 2 kemungkinan bisa itik tersebut terlalu muda, sehingga waktu bertelurnya masih lama sekali, yang kedua adalah itik tersebut sudah tua atau sudah tidak produktif lagi, ini akan menyebabkan produksi yang diharapkan tidak mencapai target yang di inginkan. untuk itu dibutuhkan pengetahuan tentang memilih bibit atau itik siap telur, ada beberapa hal yang bisa membantu mengenali ciri- ciri itik siap telur antara lain: 
1.                  itik siap telur mempunyai ciri pada bulunya sudah tumbuh sempurna, tidak ada bagian yang masih berbulu muda, atau bagian yang berbulu tidak sempurna. termasuk bagian pantat maupun dada, sempurna tidak ada celah. 
2.                  itik siap telur mempunyai ciri pada duburnya jika di raba mempunyai ukuran sebesar 3 ruas jari, istilah jawanya supit urang, jika supit urang tersebut sudah lebar, berarti itik tersebut sudah siap bertelur, dan tidak menunggu lama lagi, sedangkan jika supit urang tersebut masih selebar satu atau dua jari maka kemungkinan bertelurnya masih cukup lama.
3.                  itik siap telur mempunyai ciri pada bulu sayap sebagaian besar sudah pecah atau pada bagian siku pada sayap sudah tumbuh bulu baru dewasa, pada bagian sayap sudah ngembang, ada yang bilang sudah lurik, itu pertanda bahwa itik sudah umur lebih dari 5 bulan, dan tidak lama lagi bertelur. 
4.                  itik siap telur mempunyai ciri pada bagian pantat sudah agak turun, artinya jarak antara pantat dengan tanah lebih dekat, dibanding dengan ketika masih muda, orang jawa bilang, "trombol" nya sudah turun. jika sudah demikian maka itik sudah mendekati bertelur bahkan sudah mulai bertelur.
Mungkin itu beberapa ciri fisik itik yang akan siap bertelur, untuk memudahkan para peternak pemula untuk mengenalinya, agar tidak salah dalam memilihnya.

Beternak Itik Petelur di Musim hujan


Beternak itik petelur sangat menjanjikan, betapa tidak karena penghasilan harian ketika itik sudah bertelur secara normal (produksi 70%), sangat lumayan, sehingga banyak juga mereka yang belum pernah mencoba peruntungan beternak itik akhirnya mau mencoba dan menggeluti bidang ini. ada yang langsung berhasil dan langsung memetik hasil yang cukup lumayan, tetapi sisi lain ada yang menemui banyak kendala. kendala yang sering muncul adalah seputar pakan, kandang, serta perawatan, yang pada akhirnya muncul kesimpulan sementara bahwa beternak itik sangatlah sulit. 
sebenarnya beternak itik bisa dikatakan sangat mudah, asalkan 3 faktor utama pakan, kandang dan perawatan betul-betul diperhatikan. pakan misalnya, haruslah memenuhi standart kualitas serta kuantitas, walaupun pemberiannya dalam jumlah besar (lebih, tetapi secara kualitas pakannya tidak memenuhi standart maka produksi telur tidak akan maksimal, begitu pula sebaliknya jika kualitas bagus tapi secara kuantitas kurang, maka hasil juga tidak bisa diharapkan bagus. berikutnya adalah kandang, standart kandang merupakan syarat agar bebek bisa berproduksi secara maksimal, syarat kandang yang baik pernah saya bahas pada artikel sebelumnya. faktor perawatan merupakan hal yang tak kalah pentingnya, perawatan disini bisa diartikan sebagai inisiatif peternak dalam menghadapi masalah yang kaitanya dengan pakan,dan kandang, bisa juga dikategorikan sebagai perlakuan. jika ketiga faktor tadi sudah benar-benar di pegang maka keberhasilan sudah ditangan.
datangnya musim hujan benar- benar menjadi momok bagi para peternak itik, karena bisa dipastikan bahwa ketika musim hujan datang maka produksi ternak akan turun drastis dan ada yang beberapa dari mereka akan mengalami rontok bulu. jika ketiga faktor diatas dipegang maka produksi yang turun akan sedikit-demi sedikit akan beranjak naik, walaupun akan kita dapati beberapa juga yang mengalami rontok bulu.
datangnya musim hujan tidak bisa kita hindari, oleh sebab itu kita yang harus bisa mengaturnya sendiri, dan sebaiknya bagi peternak pemula memulai usaha ini pada saat musim hujan tiba, harapanya adalah ketika musim kemarau atau panas maka produksi akan mencapai puncaknya dan akan mengalami penurunan produksi ketika musim hujan tahun berikutnya tiba, sehingga bisa dikatakan umur produksi bisa mencapai 10 bulan sampai dengan 12 bulan.